KAPAN TAHUN BARU LITURGI GEREJA DIMULAI, DAN MENGAPA ADA TAHUN2 YANG BERBEDA?
Posted by liturgiekaristi on December 17, 2013
BERTUMBUH DALAM IMAN:
KAPAN TAHUN BARU LITURGI GEREJA DIMULAI, DAN MENGAPA ADA TAHUN2 YANG BERBEDA?
Tak terasa, sudah lima puluh tahun lebih usianya (1963), tepatnya tanggal 4 Desember 2013 yang lalu, sejak Paus Paulus VI mengumumkan dan mengeluarkan secara resmi dokumen “Konstitusi tentang Liturgi Suci” (Sacrosanctum Concilium), yang merupakan rumusan dokumen pertama dalam Konsili Vatikan kedua.
Salah satu hal penting yang dibahas dalam dokumen ini adalah tentang variasi urutan bacaan2 Kitab Suci dalam Perayaan Ekaristi; yang membawa pada perkembangan penggunaan “Putaran tiga tahun” bacaan2 hari minggu dan hari raya. “Putaran bacaan tiga tahunan” ini kita kenal dengan: Kalendar tahun A, B, dan C.
Setiap perayaan Ekaristi hari minggu dan hari raya, Gereja mewartakan tiga bacaan2 Kitab Suci yang umumnya: satu bacaan dari Perjanjian Lama (bacaan Pertama), lalu satu bacaan dari Perjanjian Baru (bacaan kedua), dan satu bacaan Injil (Mat, Mark, Luke, John). Serangkaian mazmur dan antiphon juga ditempatkan sesudah bacaan pertama sebagai tanggapan bacaan.
Dari sinilah kita mengenal bahwa tahun baru Liturgi Gereja dimulai pada saat Advent minggu pertama (yang artinya, tanggal 1 Desember 2013 yang lalu adalah tahun baru dalam penanggalan liturgi kita). Dan bacaan2 Injil untuk kalendar liturgi tahun ini umumnya diambil dari injil Matius, dengan beberapa variasi dari Injil Yohanes di sepanjang tahun, sampai Advent tahun depan.
Tahukah anda, jika kita rajin mengikuti perayaan Ekaristi setiap hari, atau minimal setiap hari Minggu dan hari Raya; setelah tiga tahun berjalan, kita tanpa sadar sebenarnya sudah membaca/mendengar hampir seluruh isi Kitab Suci kita mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.
Nah, sudah berapa kali anda sebagai orang Katolik mengalami tiga-tahunan-putaran Kalendar Liturgi? Artinya, sudahkah anda pernah menyelesaikan membaca Kitab Suci dari Kej. sampai Wahyu? Belum terlambat untuk memulai lagi….
Bukan tamat membaca-nya yang penting; tetapi lebih penting lagi untuk rajin membaca KS, agar kita lebih familiar dan akrab dengan kisah2, tokoh2 dan nama2 tempat yang ada di dalam Kitab Suci; sehingga ketika mendengar Sabda Allah dibacakan dalam Perayaan Ekaristi, kita menjadi jauh lebih mudah untuk memahami isinya, terutama ketika Imam menjelaskan maknanya bagi kita…. Selamat menjalani tahun Liturgi yang baru dengan semangat baru…Gaudete.
Salam hangat, P.Christianus Hendrik SCJ, South Dakota-USA
Leave a comment