JUMAT AGUNG – PASSIO, DLL
Posted by liturgiekaristi on March 8, 2011
Pertanyaan umat :
1. Romo.saya tanya ttg penciuman salib pd jumat Agung: apa berlutut dulu baru mencium salib?”
2. Sekedar masukan aja. G mana kalo pas JUMAT AGUNG penghormatan Salib nya, umat d minta membawa salib sendiri2. Dan Salib nya tidak boleh salib yg terlalu kecil. Harus Yg ukuran sedang.
3. mau tanya..apa jumat agung mesti pakai pasio yg membosankan..misalnya diganti film atau drama,atau disingkat aja bacaannya boleh gak?toh intinya kan sama..
PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ :
Teman-teman sekalian masukan saya :
a. Salib sebaiknya yang disediakan oleh Gereja. Kalau setiap keluarga atau malah setiap orang bawa salib dan harus cukup besar akan repot dan artinya setiap paroki harus menyediakan sekian banyak salib cukup besar untuk dijual. Wah tidak mudah. Kalau sekeluarga satu, berarti duduknya mengelompok per keluarga ….. 🙂
b. Sebelum cium salib memang berlutut khidmat. Bahkan dalam tradisi lama, kita berlututnya 3x untuk mengenangkan Yesus yang jatuh 3x dan sekaligus menunjukkan hormat total. (bandingkan banyak ungkapan diulang 3x untuk menunjukkan kesungguhan yang mendalam)
c. Passio pada Hari Jumat Agung (juga Minggu Palma), tidak boleh diganti dengan peragaan, dramatisasi, dll. Passio adalah Sabda Tuhan, dan untuk Hari Jumat diambil dari Injil Yohanes, maka kalau didramakan, tidak ada bedanya itu drama Injil Yohanes atau Injil Sinoptik lain ….
Sabda Tuhan tidak boleh digantikan oleh bacaan atau pun bentuk ekspresi lain.
Lihat PEDOMAN UMUM MISALE ROMAWI / Institutio Generalis
Missalis Romawi (PUMR) :
24. Untuk sebagian besar, penyerasian-penyerasian itu terbatas pada pemilihan ritus atau teks, yakni pemilihan nyanyian, bacaan, doa, ajakan, dan tata gerak yang lebih sesuai dengan kebutuhan, kesiapan, dan kekhasan jemaat. Pemilihan-pemilihan seperti itu dipercayakan kepada imam yang memimpin perayaan Ekaristi. Namun, imam harus ingat bahwa dia adalah pelayan liturgi kudus, dan bahwa ia sendiri tidak diizinkan menambah, mengurangi, atau mengubah sesuatu dalam perayaan Misa atas kemauannya sendiri.
29. Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu.
Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. ….
55. Bacaan-bacaan dari Alkitab dan nyanyian-nyanyian tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda, sedangkan homili, syahadat, dan doa umat memperdalam Liturgi Sabda dan menutupnya. Sebab dalam bacaan, yang diuraikan dalam homili, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya. …..
Redemptionis Sacramentum (RS):
[62.] It is also illicit to omit or to substitute the prescribed biblical readings on one’s own initiative, and especially “to substitute other, non-biblical texts for the readings and responsorial Psalm, which contain the word of God”.
NB. Tentu tidak mudah bagi paroki yang telah menyiapkan Perayaan itu dengan matang, terutama drama Kisang Sengsara.
Drama itu sebaiknya kalau mau ditampilkan, bisa ditampilkan pada pagi hari sekitar jam 10.00-an untuk menggantikan permenungan kita dari “Jalan Salib”.
Hal lain yang perlu diperhatikan, bahaya drama masuk dalam liturgi, karena orang akhirnya tergoda untuk memperhatikan tokoh pemeran itu siapa dll, dan juga fokus umat tidak lagi kepada hal liturgis, tetapi seperti sedang “pause” dan nonton “panggung”. Hal ini sebenarnya termasuk “pelecehan” liturgi yang tidak perlu terjadi.
Drama dilakukan di balai paroki (hall) atau di tempat lain, silahkan, tetapi untuk diperagakan di atas panti imam, rasanya kurang pas dan membantu pemahaman litrugi yang baik dan benar.
Passio yang panjang, bisa dipersingkat. Dalam bacaan resmi yang tersedia biasanya juga disediakan dua alternatif, yakni versi lengkap (= panjang) atau versi singkat.
Tetapi tetap mengambil passio hari bersangkutan.
Kalau dinyanyikan terlalu panjang, boleh juga dibacakan dengan baik. Boleh dibawakan oleh 3 orang, dan peran Yesus dibawakan oleh imam.
Yang pokok dan utama: Sabda Tuhan harus diwartakan, dan tidak digantikan atau ditiadakan …….
Leave a Reply