Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

  • Majalah Liturgi KWI

  • Kalender Liturgi

  • Music Liturgi

  • Visitor

    free counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    Free Hit Counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    free statistics

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    hit counters



    widget flash

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    web page counter

  • Subscribe

  • Blog Stats

    • 1,255,534 hits
  • Kitab Hukum Kanonik, Katekismus Gereja Katolik, Kitab Suci, Alkitab, Pengantar Kitab Suci, Pendalaman Alkitab, Katekismus, Jadwal Misa, Kanon Alkitab, Deuterokanonika, Alkitab Online, Kitab Suci Katolik, Agamakatolik, Gereja Katolik, Ekaristi, Pantang, Puasa, Devosi, Doa, Novena, Tuhan, Roh Kudus, Yesus, Yesus Kristus, Bunda Maria, Paus, Bapa Suci, Vatikan, Katolik, Ibadah, Audio Kitab Suci, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Tempat Bersejarah, Peta Kitabsuci, Peta Alkitab, Puji, Syukur, Protestan, Dokumen, Omk, Orang Muda Katolik, Mudika, Kki, Iman, Santo, Santa, Santo Dan Santa, Jadwal Misa, Jadwal Misa Regio Sumatera, Jadwal Misa Regio Jawa, Jadwal Misa Regio Ntt, Jadwal Misa Regio Nusa Tenggara Timur, Jadwal Misa Regio Kalimantan, Jadwal Misa Regio Sulawesi, Jadwal Misa Regio Papua, Jadwal Misa Keuskupan, Jadwal Misa Keuskupan Agung, Jadwal Misa Keuskupan Surfagan, Kaj, Kas, Romo, Uskup, Rosario, Pengalaman Iman, Biarawan, Biarawati, Hari, Minggu Palma, Paskah, Adven, Rabu Abu, Pentekosta, Sabtu Suci, Kamis Putih, Kudus, Malaikat, Natal, Mukjizat, Novena, Hati, Kudus, Api Penyucian, Api, Penyucian, Purgatory, Aplogetik, Apologetik Bunda Maria, Aplogetik Kitab Suci, Aplogetik Api Penyucian, Sakramen, Sakramen Krisma, Sakramen Baptis, Sakramen Perkawinan, Sakramen Imamat, Sakramen Ekaristi, Sakramen Perminyakan, Sakramen Tobat, Liturgy, Kalender Liturgi, Calendar Liturgi, Tpe 2005, Tpe, Tata Perayaan Ekaristi, Dosa, Dosa Ringan, Dosa Berat, Silsilah Yesus, Pengenalan Akan Allah, Allah Tritunggal, Trinitas, Satu, Kudus, Katolik, Apostolik, Artai Kata Liturgi, Tata Kata Liturgi, Busana Liturgi, Piranti Liturgi, Bunga Liturgi, Kristiani, Katekese, Katekese Umat, Katekese Lingkungan, Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Kwi, Iman, Pengharapan, Kasih, Musik Liturgi, Doktrin, Dogma, Katholik, Ortodoks, Catholic, Christian, Christ, Jesus, Mary, Church, Eucharist, Evangelisasi, Allah, Bapa, Putra, Roh Kudus, Injil, Surga, Tuhan, Yubileum, Misa, Martir, Agama, Roma, Beata, Beato, Sacrament, Music Liturgy, Liturgy, Apology, Liturgical Calendar, Liturgical, Pope, Hierarki, Dasar Iman Katolik, Credo, Syahadat, Syahadat Para Rasul, Syahadat Nicea Konstantinople, Konsili Vatikan II, Konsili Ekumenis, Ensiklik, Esniklik Pope, Latter Pope, Orangkudus, Sadar Lirutgi

DOA BAPA KAMI – SIKAP TANGAN HARUS BAGAIMANA?

Posted by liturgiekaristi on March 8, 2011


Pertanyaan :

Pada saat lagu Bapa Kami, apakah sikap/tangan umat harus menengadah.

PENCERAHAN PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ:

Pedoman umum TPE untuk untuk umat yang diatur sikap badannya adalah hanya gerak besar seperti berdiri, duduk, (berlutut).

Tetapi detail lain seperti “sikap tangan” tidak diatur.

Untuk imam ada aturan tersendiri.

Maka yang perlu diperhatikan adalah agar sikap badan tambahan atas inisiatif sendiri atau lokal (paroki tertentu) tidak mengganggu umat yang lain yang hadir.

Itu untuk Ekaristi pada umumnya. …

Menjawab apakah umat dilarang mengangkat tangan. Larangan tegas tidak disebutkan. Tetapi tidak bisa ditafsirkan bahwa itu diperbolehkan atau malah dianjurkan.

Tetap harus dijaga keagungan, kesakralan, dan kekhidmatan Perayaan Ekaristi, dan hormat kepada Tuhan yang hadir secara istimewa.

PENCERAHAN DARI PASTOR ZEPTO PR.

Tatagerak ketika ‘Bapa Kami’ tsb yg diatur hanyalah untuk imam selebran-utama dan konselebran yaitu merentangkan tangan (lih. PUMR 152-153, 237). Umat boleh juga membuka/mrentangkan tangan? Menurut sy, boleh juga, tapi tak wajib, juga tak boleh diwajibkan sec massal utk smua hadirin. Terkait dgn tatagerak ini, hendaknya tak mengganggu kenyamanan sesama umat di samping kiri-kanan.

Pendapat pribadi sy: tata gerak umat tsb (membuka tangan) tak lebih dari gerak devosional pribadi, sama seperti tatagerak mengatupkan tangan di depan/atas dahi sambil membungkuk/ menyembah ketika konsekrasi dlm Doa Sykr Ag.

Ttg aktivitas devosional pribadi dlm PE.

Perayaan Ekaristi mrupakan prayaan komunal, namun serentak juga bersifat personal. Bila aspek komunal saja yg ditekankn mk PE mjd prayaan yg kaku, alien, tak membumi, &cenderung formalistis. Sebaliknya, bila titik berat hy pd aspek personal sj, mk hakikat ‘Gereja adalah communio’ mjd kabur.

Perlu keseimbangan. Maka, TIDAK dapat dinajiskan sgala aktivitas devosional pribadi (berupa gerak, suara, dll) dlm misa, sejauh itu TIDAK brtentangn dgn norma2 Liturgi Suci (aspek teologis-liturgis) dan TIDAK mengganggu dimensi komunal (aspek sosial-kultural) dr PE. Sebaliknya, itu smakin mperkaya penghayatan pribadi akan PE sbg prayaan bersama. Dgn memberi ruang pd aktivitas devotional pribadi, PE tak hy dihayati sbg prayaan ‘milik KITA’ melainkan akan smakin dialami sbg perayaan ‘milikKU juga’. Sekali lg, asalkan aktivits devosional pribdi tsb tetap dpt dipertanggungjawbkan sec teologis-liturgis dan sec sosial-kultural. Pendek kata, itu OK sejauh tak mjd sandungan, scandalum.

Pertanyaan umat 2 :

Menurut TPE 2005 “Menyikapi soal tata gerak dan sikap tubuh umat saat berdoa Bapa Kami, umat berdiri dan posisi tangan seharusnya pada posisi berdoa (menempelkan/mengatupkan kedua telapak tangan)”. Kenyataan yg ada posisi tangan umat hampir mayoritas yg ada dlm posis…i merentangkan tangan/posisi menyembah, mengikuti romo/imam yg memimpin PE. ini salah siapa?

Pencerahan dari Pastor Christianus Hendrik :

Dari segi praktis, kiranya Liturgi resmi Gereja selalu memberi ruang untuk ekspresi pribadi sejauh tidak mengganggu kebersamaan. Merentangkan tangan atau mengatupkan tangan selama doa Bapa Kami rasanya bagian dari ekspresi pribadi yang sah-sah saja (sejauh tidak berlebihan dan lalu mangganggu yang lain).

Yang penting orang tahu maknanya:

– Merentangkan tangan/menengadah/mengangkat tangan ke atas itu seperti dalam perang, tanda orang menyerah kalah. Kita menyerahkan diri di hadapan Allah sambil berdoa Bapa Kami.

– Membuka tangan mengarah ke atas (bukan mengepal/menggenggam) itu tanda pengharapan, kita memanjatkan doa Bapa Kami penuh harapan memohon segala kebutuhan dan keluhan kita sambil membuka diri dan kesadaran yang dirangkum dalam doa yang amat agung ini. GBU all.

 

Leave a comment