Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

  • Majalah Liturgi KWI

  • Kalender Liturgi

  • Music Liturgi

  • Visitor

    free counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    Free Hit Counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    free statistics

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    hit counters



    widget flash

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    web page counter

  • Subscribe

  • Blog Stats

    • 1,255,608 hits
  • Kitab Hukum Kanonik, Katekismus Gereja Katolik, Kitab Suci, Alkitab, Pengantar Kitab Suci, Pendalaman Alkitab, Katekismus, Jadwal Misa, Kanon Alkitab, Deuterokanonika, Alkitab Online, Kitab Suci Katolik, Agamakatolik, Gereja Katolik, Ekaristi, Pantang, Puasa, Devosi, Doa, Novena, Tuhan, Roh Kudus, Yesus, Yesus Kristus, Bunda Maria, Paus, Bapa Suci, Vatikan, Katolik, Ibadah, Audio Kitab Suci, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Tempat Bersejarah, Peta Kitabsuci, Peta Alkitab, Puji, Syukur, Protestan, Dokumen, Omk, Orang Muda Katolik, Mudika, Kki, Iman, Santo, Santa, Santo Dan Santa, Jadwal Misa, Jadwal Misa Regio Sumatera, Jadwal Misa Regio Jawa, Jadwal Misa Regio Ntt, Jadwal Misa Regio Nusa Tenggara Timur, Jadwal Misa Regio Kalimantan, Jadwal Misa Regio Sulawesi, Jadwal Misa Regio Papua, Jadwal Misa Keuskupan, Jadwal Misa Keuskupan Agung, Jadwal Misa Keuskupan Surfagan, Kaj, Kas, Romo, Uskup, Rosario, Pengalaman Iman, Biarawan, Biarawati, Hari, Minggu Palma, Paskah, Adven, Rabu Abu, Pentekosta, Sabtu Suci, Kamis Putih, Kudus, Malaikat, Natal, Mukjizat, Novena, Hati, Kudus, Api Penyucian, Api, Penyucian, Purgatory, Aplogetik, Apologetik Bunda Maria, Aplogetik Kitab Suci, Aplogetik Api Penyucian, Sakramen, Sakramen Krisma, Sakramen Baptis, Sakramen Perkawinan, Sakramen Imamat, Sakramen Ekaristi, Sakramen Perminyakan, Sakramen Tobat, Liturgy, Kalender Liturgi, Calendar Liturgi, Tpe 2005, Tpe, Tata Perayaan Ekaristi, Dosa, Dosa Ringan, Dosa Berat, Silsilah Yesus, Pengenalan Akan Allah, Allah Tritunggal, Trinitas, Satu, Kudus, Katolik, Apostolik, Artai Kata Liturgi, Tata Kata Liturgi, Busana Liturgi, Piranti Liturgi, Bunga Liturgi, Kristiani, Katekese, Katekese Umat, Katekese Lingkungan, Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Kwi, Iman, Pengharapan, Kasih, Musik Liturgi, Doktrin, Dogma, Katholik, Ortodoks, Catholic, Christian, Christ, Jesus, Mary, Church, Eucharist, Evangelisasi, Allah, Bapa, Putra, Roh Kudus, Injil, Surga, Tuhan, Yubileum, Misa, Martir, Agama, Roma, Beata, Beato, Sacrament, Music Liturgy, Liturgy, Apology, Liturgical Calendar, Liturgical, Pope, Hierarki, Dasar Iman Katolik, Credo, Syahadat, Syahadat Para Rasul, Syahadat Nicea Konstantinople, Konsili Vatikan II, Konsili Ekumenis, Ensiklik, Esniklik Pope, Latter Pope, Orangkudus, Sadar Lirutgi

Archive for the ‘6. Ritus penutup’ Category

PUMR 90 – KAITANNYA DENGAN RITUS PENUTUP

Posted by liturgiekaristi on March 15, 2011


“Ritus Penutup terdiri atas :
a. amanat singkat, kalau diperlukan;
b. salam dan berkat imam, yang pada hari-hari dan kesempatan tertentu disemarakkan dengan berkat meriah atau dengan doa untuk jemaat;
c. pengutusan jemaat oleh diakon atau imam;
e.penghormatan altar: imam dan diakon mencium altar; kemudian mereka bersama para pelayan yang  lain membungkuk khidmat ke arah altar.” (PUMR 90)

PUMR 166:
“Pengumuman untuk umat, kalau ada, dibacakan sesudah doa komuni.”

PUMR 167:
“Kemudian sambil membuka tangan imam memberi salam kepada umat : Tuhan sertamu, dan umat menjawab : Dan sertamu juga. Imam kembali mengatupkan tangan, lalu langsung menempelkan tangan kiri pada dada, mengangkat tangan kanan dan berkata : Semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa, dan sambil memberkati umat ia meneruskan : Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Umat menjawab: Amin.

Pada hari dan kesempatan tertentu rumus berkat itu didahului oleh rumus berkat meriah atau doa untuk jemaat sebagaimana terdapat dalam Lampiran Misale atau pada rumus Misa yang bersangkutan.

Seorang uskup memberkati umat dengan rumus khusus sambil membuat tiga kali tanda salib atas umat.”

PUMR 168:
“Langsung sesudah berkat, imam mengatupkan tangan dan berkata : Perayaan Ekaristi sudah selesai. Umat menjawab : Syukur kepada Allah. Kemudian imam melanjutkan: Pergilah! Saudara diutus, dan umat menjawab: Amin.”

PUMR 169:
“Akhirnya sesuai ketentuan imam menghormati altar dengan menciumnya dan setelah membungkuk khidmat bersama para pelayan awam, ia meninggalkan ruang ibadat. ”

PUMR 170:
“Kalau langsung sesudah Misa diadakan perayaan liturgi lain, maka Ritus penutup, yaitu salam, berkat, dan pengutusan umat ditiadakan.”

Setelah selesai doa komuni, tibalah saat-saat terakhir perayaan Ekaristi, perayaan keselamatan hampir usai. Ritus Penutup adalah saat peralihan: dari doa bersama ke kehidupan harian. Inilah ritus perpisahan. Di saat semacam ini sahabat-saha…bat saling merangkul, melambaikan tangan, sambil berkata, “sampai berjumpa lagi”, ”semoga berhasil”, dan lain-lain. Saat-saat macam ini dapat mengungkapkan makna seluruh acara sebelumnya. 

Unsur-unsur Ritus Penutup

Ritus Penutup terdiri dari pengumuman, pemberkatan, pengutusan, perarakan. Sangat penting melihat semua acara tersebut secara bersama-sama. Yang perlu mendapat perhatian khusus ialah kesan baik yang diperoleh setiap orang dari apa yang terjadi di dalam perayaan Ekaristi. Kalau liturgi yang bersangkutan dirasakan sebagai ibadat yang bagus dan menarik, maka penutupan akan mengungkapkan rasa senang, tetapi sekaligus juga rasa sayang bahwa pertemuan harus berakhir. Ritus penutup ini tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa.

1. Pengumuman
Hendaklah diupayakan supaya pengumuman itu singkat. Pengumuman hendaknya disampaikan dengan penuh keramahan oleh seorang komentator, dan bukannya oleh imam sendiri.

TAMBAHAN PENCERAHAN DARI PASTOR Zepto-Triffon Triff
PUMR 184:
”Sesudah doa komuni, DIAKON membacakan pengumuman-pengumuman singkat untuk umat, kecuali kalau IMAM sendiri ingin melakukan hal itu.
(=Dicta oratione post communionem, DIACONUS facit brev…es annuntiationes populo, quae forte faciendae sunt, nisi ipse SACERDOS malit eas facere).”
2. Salam dan Pemberkatan
Selesai pengumuman, imam menyalami umat dengan kata-kata: “Tuhan berserta kita” atau “Tuhan sertamu”. Salam ini telah mengawali perayaan Ekaristi, dan sekarang menjadi salam perpisahan dengan sesama umat dan dengan tempat ibadat. Salam ini mau mengatakan bahwa umat tetap didampingi Tuhan sampai akhir zaman. Ekaristi sebagai tanda kehadiran Kristus adalah jaminan pendampingan-Nya dalam seluruh perjuangan umat.
3. Berkat merupakan bagian yang terpenting dari ritus penutup
Tata Perayaan Ekaristi menyiapkan banyak bentuk pemberkatan. Semuanya berakhir dengan “Semoga Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang Mahakuasa”. Dalam pemberkatan ini terdapat juga tata gerak: imam mengulurkan tangan sambil mengucapkan ketiga bagian doa berkat, umat menungukkan kepala, dan akhirnya membuat tanda salib pada saat kata-kata pemberkatan diucapkan. Kalau dipakai rumusa berkat meriah, maka seluruh jemaat menjawab “Amin” sesudah setiap ujud dalam doa berkat. Seruan “Amin” haruslah spontan dan mantap. 

Di sini tampak jelas bahwa Allahlah yang memberkati umat-Nya, melalui imam. Allah memberkati umat-Nya dengan pengampunan, kesucian, kerahiman dan ketenteraman. Allah memberkati umat dengan memberikan Putra-Nya sendiri. Pemberian Allah harus pula menghasilkan buah kebaikan, kebenran, syukur, dan lain-lain dalam hidup sehari-hari.

4. Pengutusan
Rumus biasa menurut tradisi liturgi Romawi adalah “Ite Missa est”, yang berarti, pergilah, Anda diutus. Seruan ini sekaligus menyatakan bahwa pertemuan yang diadakan telah berakhir; karena itu peserta boleh pulang. Sejak abad IV ungkapan di atas lebih mengacu kepada seluruh perayaan, dan berarti: pergilah, perayaan Ekaristi sudah selesai. Tradisi Perancis masih memiliki seruan lain: Marilah kita memuji Tuhan. Kemudian rumusan terakhir biasanya dipakai dalam perayaan yang meriah, atau kalau ada satu upacara lain yang menyusul. Jawaban umat adalah: Syukur kepada Allah.

Rumusan-rumusan ini memang memperlihatkan warna kegembiraan dan syukur yang menjiwai seluruh kehidupan sesudah perayaan. Buku Misale Romawi Paulus VI memuat seruan: Pulanglah dalam damai. Ini berarti perutusan itu menciptakan damai sejati dalam Yesus Kristus.

Jemaat yang telah menerima anugerah Allah, sudah diberkati, kini harus menjadi berkat bagi orang lain. Jemaat diutus menjadi rezeki bagi yang lapar akan kebenaran, menjadi sukacita bagi yang berdukacita dan menjadi segala-galanya bagi semua orang (1 Kor 9:22).

5. Nyanyian Pengiring
Acara-acara selanjutnya tidak ditentukan secara baku. Di banyak tempat ada sebuah lagu mengiringi perarakan pemimpin dan pelayan meninggalkan ruang ibadat. Ini salah satu cara. Cara yang lain: rumus pemberkatan dinyanyikan dengan tanggapan “Amin” yang lantang, sekaligus dapat dirasakan sebagai penutup dan kemudian jemaat bubar.

Posted in 6. Ritus penutup | Leave a Comment »

BERKAT MERIAH vs BERKAT BIASA. APA BEDANYA?

Posted by liturgiekaristi on March 7, 2011


PERTANYAAN UMAT :

” Pada hari2 raya khusus dalam perayaan Ekaristi kadang diberikan ”berkat penutup meriah” oleh imam yang disertai seruan2 tertentu dan dijawab ”amin” oleh umat. Apa bedanya berkat penutup yang biasa dengan berkat penutup meriah ini?? Mohon penjelasan.

PENCERAHAN DARI Teresa Subaryani Dhs

Dalam buku Tata Perayaan Ekaristi (Kanisius, 1979) disediakan tiga macam rumusan untuk Berkat penutup yaitu yang sederhana (yang biasa pada hari minggu), berkat meriah (untuk Misa-misa khusus seperti Natal, Paskah, Pesta Maria, para kudus, tahbisa, dll), dan berkat dengan doa untuk jemaat atau yang disebut dengan oratio super populum.
Berkat meriah..adalah berkat yang disertai dengan tata gerak imam mengulurkan kedua tangan ke arah jemaat. Kemudian diikuti tiga kali pernyataan tentang Allah (biasanya berkaitan dengan misteri yang dirayakan saat itu) yang masing-masing dipertegas dengan jawaban umat: “Amin”. Jadi, ada empat kali “Amin”.
Apakah berkat meriah lebih banyak berkatnya dibanding berkat biasa? Tentu tidak. Sama saja.

PENCERAHAN DARI SUSTER Agustina Rante Allo

Menurut sy, berkat biasa dan berkat meriah tdk ada bedanya. Biasanya berkat meriah hanya untuk membedakan bahwa kita sedang dlm masa pesta ato hari raya misalnya pada hari raya natal dan paskah.

PENCERAHAN DARI PASTOR Martin Nule

Pada prinsipnya berkat itu sama porsinya. bedanya adalah dalam rumusan pemberkatan, ada yang panjang dan ada yang pendek.

PENCERAHAN DARI Thomas Rudy:

berkat meriah itu rumusannya panjang, memiliki tema khusus (mis: pernikahan, hari raya st/st, hari raya Tuhan, natal, paskah atau dalam kesempatan khusus….) dan mengungkapkan tema perayaan… misalnya: “Semoga kalian diberkati dengan keturunan, memperoleh penghiburan dari para sahabat dan kenalan, dan hidup dalam damai sejati dengan semua orang.” (misa pernikahan)

sedangkan berkat biasa, langsung semoga saudara sekalian diberkato oleh berkat Allah yg mahakuasa: bapa dan putera dan roh kudus

itu saja bedanya, yang satu panjang seperti resep dokter, yang satu kayak obat generik

Posted in 6. Ritus penutup | Leave a Comment »