Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

Seputar Liturgi Ekaristi Gereja Katolik

  • Majalah Liturgi KWI

  • Kalender Liturgi

  • Music Liturgi

  • Visitor

    free counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    Free Hit Counters

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    free statistics

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    hit counters



    widget flash

    widget

    Please do not change this code for a perfect fonctionality of your counter
    widget

    web page counter

  • Subscribe

  • Blog Stats

    • 1,255,626 hits
  • Kitab Hukum Kanonik, Katekismus Gereja Katolik, Kitab Suci, Alkitab, Pengantar Kitab Suci, Pendalaman Alkitab, Katekismus, Jadwal Misa, Kanon Alkitab, Deuterokanonika, Alkitab Online, Kitab Suci Katolik, Agamakatolik, Gereja Katolik, Ekaristi, Pantang, Puasa, Devosi, Doa, Novena, Tuhan, Roh Kudus, Yesus, Yesus Kristus, Bunda Maria, Paus, Bapa Suci, Vatikan, Katolik, Ibadah, Audio Kitab Suci, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Tempat Bersejarah, Peta Kitabsuci, Peta Alkitab, Puji, Syukur, Protestan, Dokumen, Omk, Orang Muda Katolik, Mudika, Kki, Iman, Santo, Santa, Santo Dan Santa, Jadwal Misa, Jadwal Misa Regio Sumatera, Jadwal Misa Regio Jawa, Jadwal Misa Regio Ntt, Jadwal Misa Regio Nusa Tenggara Timur, Jadwal Misa Regio Kalimantan, Jadwal Misa Regio Sulawesi, Jadwal Misa Regio Papua, Jadwal Misa Keuskupan, Jadwal Misa Keuskupan Agung, Jadwal Misa Keuskupan Surfagan, Kaj, Kas, Romo, Uskup, Rosario, Pengalaman Iman, Biarawan, Biarawati, Hari, Minggu Palma, Paskah, Adven, Rabu Abu, Pentekosta, Sabtu Suci, Kamis Putih, Kudus, Malaikat, Natal, Mukjizat, Novena, Hati, Kudus, Api Penyucian, Api, Penyucian, Purgatory, Aplogetik, Apologetik Bunda Maria, Aplogetik Kitab Suci, Aplogetik Api Penyucian, Sakramen, Sakramen Krisma, Sakramen Baptis, Sakramen Perkawinan, Sakramen Imamat, Sakramen Ekaristi, Sakramen Perminyakan, Sakramen Tobat, Liturgy, Kalender Liturgi, Calendar Liturgi, Tpe 2005, Tpe, Tata Perayaan Ekaristi, Dosa, Dosa Ringan, Dosa Berat, Silsilah Yesus, Pengenalan Akan Allah, Allah Tritunggal, Trinitas, Satu, Kudus, Katolik, Apostolik, Artai Kata Liturgi, Tata Kata Liturgi, Busana Liturgi, Piranti Liturgi, Bunga Liturgi, Kristiani, Katekese, Katekese Umat, Katekese Lingkungan, Bina Iman Anak, Bina Iman Remaja, Kwi, Iman, Pengharapan, Kasih, Musik Liturgi, Doktrin, Dogma, Katholik, Ortodoks, Catholic, Christian, Christ, Jesus, Mary, Church, Eucharist, Evangelisasi, Allah, Bapa, Putra, Roh Kudus, Injil, Surga, Tuhan, Yubileum, Misa, Martir, Agama, Roma, Beata, Beato, Sacrament, Music Liturgy, Liturgy, Apology, Liturgical Calendar, Liturgical, Pope, Hierarki, Dasar Iman Katolik, Credo, Syahadat, Syahadat Para Rasul, Syahadat Nicea Konstantinople, Konsili Vatikan II, Konsili Ekumenis, Ensiklik, Esniklik Pope, Latter Pope, Orangkudus, Sadar Lirutgi

Archive for the ‘2. Minggu Palma’ Category

BEBERAPA CATATAN PRAKTIS PASTORAL

Posted by liturgiekaristi on April 20, 2011


Beberapa Catatan Praktis Pastoral

1.         Prosesi palma ada tiga kemungkinan yang hendaknya diterapkan secara bijaksana, yaitu: prosesi meriah dari luar gereja; prosesi meriah tetapi di dalam gereja; perarakan masuk biasa dengan pemberkatan daun palma serta nyanyian pujipujian bersama (bdk. Perayaan Paskah dan Persiapannya [PPP] no. 2930).

2.         Dalam Kisah Sengsara, peran Kristus dibawakan oleh yang tertahbis (PPP no. 33).

3.         Waktu yang paling tepat untuk pengumpulan hasil kegiatan APP ialah pada perarakan Persembahan dalam Misa Perjamuan Tuhan, Kamis Putih (PPP np. 52).

4.         Dari pengalaman dan evaluasi selama ini, dramatisasi Sengsara Tuhan oleh kelompok orang muda Katolik lebih cocok diadakan di luar Upacara Jumat Agung, misalnya pada jam pagi sehingga Upacara Jumat Agung pada sore hari lebih khusus dengan pemeran tiga orang seperti biasanya (bdk PPP no. 72).

5.         Perayaan Malam Paskah tidak boleh diadakan sebelum matahari terbenam…peraturan ini harus ditepati secara ketat. Jadi, Upacara Cahaya secara simbolik menjadi sangat nyata ketika di tengah kegelapan malam (PPP no. 78).

6.         Struktur dan urutan perayaan Malam Paskah tidak boleh diubah atas kehendak sendiri (PPP no. 81).

7.         Misa Minggu Paskah harus dirayakan dengan meriah. Ritus pertobatan diganti dengan pemercikan air yang diberkati pada Malam Paskah (PPP no. 97).

Majalah LITURGI: Vol. 22, No. 2, Maret  April 2011

Posted in 2. Minggu Palma, 3. Kamis Putih, 4. Jumat Agung, 5. Vigili - HR Paskah | Leave a Comment »

MINGGU PALMA – URUTAN PERARAKAN PADA UPACARA PEMBERKATAN DAUN PALMA

Posted by liturgiekaristi on April 19, 2011


Pertanyaan umat :

Bagaimana seharusnya urutan perarakan pada perarakan minggu palem, imam dulu atau asisten imam dulu ? terima-kasih.

SEPUTAR LITURGI DAN PERAYAAN EKARISTI GEREJA KATOLIK INDONESIA

Urutan perarakan imam dan para petugas:
1. Misdinar pembawa pedupaan
2. Misdinar pembawa salib
3. Misdinar pembawa lilin bernyala (bisa juga di kiri-kanan pembawa salib)
3. Petugas lain (lektor dan prodiakon)
…4. Diakon yg membawa Evangeliarium (bila tidak ada Diakon boleh dibawa oleh Lektor)
5. Imam

Posted in 2. Minggu Palma | Leave a Comment »

MINGGU PALMA – MAKNA LITURGISNYA

Posted by liturgiekaristi on April 16, 2011


MINGGU PALMA
Makna liturgisnya
• Memperingati Sengsara Tuhan dan masuknya Yesus Kristus ke kota Yerusalam sebagai Mesias.
• Dua aspek liturgi sekaligus berpadu dalam satu perayaan yang merupakan karakter dasar misteri paskah; penderitaan dan kemuliaan.
-Per crucem ad lucem
-Per aspera ad astra
-Dalla stalla alla stella
-Pathei mathos
• Dimulai dengan karakter ritual yang penuh kegembiraan dan triumphalis Yesus sebagai Raja yang diungkapkan dengan prosesi meriah. Kemudian dilanjutkan dengan kisah sengsara-Nya. Jadi Minggu Palma merupakan paduan dari dua perasaan kegembiraan dan kesedihan.
• Prosesi hanya satu kali saja pada hari tersebut.
• Dalam prosesi imam mendahului umat.
• Ada dua macam prosesi: Prosesi meriah di dan dalam gereja; prosesi sederhana dilakukan dalam gereja.
• Kisah sengsara bisa dinyanyikan atau dibacakan, tetapi peran Kristus harus dipegang oleh imam saja.
• Harus ada homili.

Akar Tradisi

  •  Sejak abad ke-5 (menurut Egeria) sudah dipraktekan liturgi palma ini. Liturginya dilakukan siang hari di Bukit Zaitun dalam suatu liturgi sabda dan sore harinya dilakukan prosesi menuju kota Yerusalem.
  • Gereja Barat mentransfer tradisi tersebut hingga masa kini.
  • Pada tahun 600-an di Spanyol sudah ada tradisi penggunaan daun palma ini dalam liturgi tetapi tanpa prosesi.
  • Dalam abad pertengahan prosesi tampak lebih dramtis dan teateral. Dalam prosesi peran Yesus secara simbolik dipresentasikan Kitab Suci atau salib.
  • Tradisi Gereja Jerman, tokoh Yesus dalam prosesi menunggang keledai yang terbuat dari kayu yang b

Daun palma memiliki kekuatan apotropaic untuk “tolak bala”, untuk melindungi dan mencegah rumah, kebun, ternak dari gangguan iblis dan roh-roh jahat.

Kepercayaan pada daun palma ini kemudian hari dikristianisasi/ ditransvaluasi. Daun palma bermakna kemenangan atas maut. Suatu ungkapan penghormatan pada penebus yang mengalahkan maut.

Dalam tradisi kristen kemudian hari toh masih bermakna magis masih terasa. Alkisah bahwa kadang ada orang-orang tertentu yang memakan pucuk daun palma dengan harapan dapat menangkal gangguan dari benbagai penyakit. Kadang pohon-pohon palma ditanam dalam format tanda salib di halaman rumah atau di kebun-kebun. Dengan maksud agar tidak terjadi berbagai bencana alam seperti air bah, badai, termasuk menangkal hama dan serangan binatang buas. Bahkan untuk menangkal serangan musuh suatu desa atau daerah mesti menanam pohon palma.

Kepercayaan terhadap daun palma itu semakin diperkuat justru bagi orang katolik karena adanya ritus pemberkatan daun palma tersebut.
Pada masa kini prosesi daun palma itu dipahami sebagai ekspresi/ungkapan iman, harapan dan kasih pada Kristus. Saat mengungkapkan glorifikasi akan kemenangan Kristus.

Posted in 2. Minggu Palma | Leave a Comment »

MINGGU PALMA – JUMAT AGUNG : PEMBACA PASSIO HARUS PRIA ?

Posted by liturgiekaristi on April 14, 2011


Pertanyaan umat :

Mo Samiran …. atau siapa aja deh .. mau tanya dong … apakah yg membacakan passio MInggu Palma harus laki-laki dan nggak boleh perempuan ? apakah emang ada aturannya makasih ya … JBU

PENCERAHAN DARI PASTOR zepto pr :

Sdr. Intan Amrin, norma liturgis bhw tugas mbawakan KISAH SENGSARA TUHAN pd Minggu Palma dan Jumat Agung harus oleh LAKI-LAKI hanyalah aturan IMPLISIT, bukan perintah tegas, (lih. FPPC 33 & 66).
Lain halnya dgn PENCUCIAN KAKI pd Kamis Putih yg dgn tegas dikatakan bhw yg dicuci harus KAKI dari PRIA-PRIA TERPILIH (lih. FPPC 51).

Saya kutipkan teks lengkap dari Litterae Circulares De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis (FPPC) atau Surat Edaran tentang Perayaan Paskah dan Persiapannya.

FPPC 33: Kisah Sengsara Tuhan dibawakan dgn meriah. Dianjurkan untuk membacakan atau menyanyikannya secara tradisional oleh tiga orang, yang mengambil alih peran Kristus, Penginjil dan umat. Harus dibawakan oleh para Diakon atau imam, atau, bila tidak ada, oleh lektor; dalam hal ini peran Kristus dikhususkan bagi imam. Pada pewartaan kisah sengsara ini tidak dinyalakan lilin; dupa, salam bagi umat dan penandaan buku tidak diadakan; hanya para diakon sebelumnya mohon berkat imam, seperti pd Injil.

Tentang norma ‘mohon berkat’. Dalam buku “Misa Hari Minggu dan Hari Raya. Buku Umat” Yogya: Kanisius, 1983, Romo Al. Wahjasudibja, Pr, Panitia Liturgi KAS, ‘menggunakan’ terjemahan yg terlalu meluas dgn menyebut “Bila pembacanya BUKAN IMAM, sebelumnya mohon berkat dulu” [hlm. 393 dan 431]. .
Padahal mnrt FPPC 33, hanya DIAKON saja. Itu berarti, petugas passio yg bukan diakon, seturut norma liturgi, tidak perlu ikut2an mohon berkat.
Sama halnya, petugas2 pembaca Bacaan I, II, Pemazmur, Doa Umat, dll tak perlu pergi ke depan sedelia, mohon berkat pd imam setiap kali sblm menuju mimbar.
Demikian input saya (dan perluasannya). Salam dari Sorong, Papua. Zepto-Triffon Polii.

PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ :

Terimakasih, jawaban sudah diberikan oleh pastor Zepto. !00% setuju.

Posted in 2. Minggu Palma, 4. Jumat Agung | Leave a Comment »

MINGGU PALMA-JUMAT AGUNG – PASSIO DISELINGI LAGU ? BOLEHKAH?

Posted by liturgiekaristi on April 14, 2011


Pertanyaan umat :

Berkah Dalem Romo, mohon informasi: Bolehkah
Pembacaan Kisah Sengsara Yesus / Passio pada Misa Minggu Palma dan
Ibadat Jumat Agung, di dalamnya diselingi lagu/nyanyian yg sesuai?
Adakah ketentuan yg mengaturnya? Terimakasih.

PENCERAHAN DARI PASTOR BERNARD RAHAWARIN PR :

Dalam buku Kisah Sengsara (Mateus, Markus, Lukas & Yohanes) diindikasikan adanya selingan berupa saat hening dan/atau lagu yg sesuai. Selingan 1 pada saat Yesus ditangkap di taman Gezamani; selingan 2 pada saat Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus; selingan 3 pada saat setelah Yesus wafat di salib.

penjelasan saya di atas didasarkan atas buku resmi yang kami gunakan di keuskupan. Kalau masih ragu sebaiknya bapak bisa cek ke komisi liturgi di Keuskupan bapak. Trm kasih

sebetulnya kita tdk perlu bingung dengan perbedaan yang ada sehubungan dengan topik ini. Karena dalam beberapa hal lain kita masih akan menemukan perbedaan antara ritus2 standard dalam buku2 liturgis edisi typica yg diterbitkan Tahta Suci dengan struktur ritus dalam buku2 liturgis yg berlaku pada level Konverensi episkopal atau level diosis. Hal ini akibat dari penyesuaian (inkulturasi) yang dibuat.

Pertanyaan: siapa yg berwewenang melakukan penyesuaian dalam liturgi? Jawab: Tahta Suci, Konferensi Waligereja dan Uskup Diosesan (bdk SC 22). Atas dasar kesadaran inilah maka saya menganjurkan bpk Djoko untuk berkonsultasi ke KomLit Keuskupan.

Contoh perbedaan: Dalam Miessale Romanum (editio typica tertia 2002), pada bacaan kisah sengsara Minggu palma, tidak dicantumkan rubrik tentang selingan (hening/nyanyian yg sesuai). Tapi dalan Tata perayaan Minggu Palma yg diselenggarakan di Basilika Santo Petrus thn 2007, tertera rubrik selingan (saat hening) pada moment setelah Yesus wafat.

PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ :

Boleh ….
Karena sebenarnya kan passio sendiri dibawakan dalam bentuk lagu, maka lagu tentu tidak diharamkan dalam hal ini, hanya sekali lagi harus sesuai dan menambah penghayatan umat akan sengsara Tuhan yang sedang direnungkan, dan bukan asal selingan.

Pahami saja selingan sebagai kesempatan merenungkan sabda yang telah didengar melalui bantuan lagu. Ini tidak salah.

Posted in 2. Minggu Palma, 4. Jumat Agung | Leave a Comment »

HARI RAYA “MINGGU PALMA”

Posted by liturgiekaristi on April 11, 2011


Pertanyaan umat :

1. Saat perarakan Minggu Palma Pastor yang memerciki menggunakan kasula atau tidak? Selama ini di paroki saya ketika memerciki umat baik minggu palma maupun ketika seruan tobat “percikilah aku” ada pastor yg menggunakan kasula. Namun ada yang melepaskan dahulu.

2. Kemudian tentang seruan tobat Hari Minggu Palma ada atau tidak? Minggu Palma tahun lalu di paroki saya di panduan ada seruan tobat dan Tuhan kasihanilah kami namun seruan tobat dilompati. Begitu selesai perarakan langsung Doa Pembuka. Sementara di paroki tetangga ketika Misa Minggu Palma seruan tobat dan Tuhan kasihanilah ditiadakan. Mohon pencerahannya. Terima kasih

PENCERAHAN DARI BP. DANIEL PANE:

1. Menggunakan madah asperges me (percikilah aku) saat pemberkatan daun palma di hari Minggu Palma tidaklah tepat. Pemercikan air suci di hari Minggu Palma ditujukan untuk memberkati daun-daun palma, bukan sebagai pengganti pernyataan tobat seperti pada hari-hari Minggu lainnya.
2. Kasula digunakan karena ritus ini sekarang dianggap bagian dari … See MoreMisa. Kebiasaan melepaskan kasula dan kemudian menggunakan pluviale (cope) adalah kebiasaan lama warisan pra-Vatikan II saat pemberkatan daun palma dan perarakannya dianggap dilakukan sebelum Misa dimulai (dan kasula yang adalah pakaian Misa, baru dipakai saat Misa dimulai).
3. Jika diadakan pemberkatan dan daun palma seruan tobat dan Kyrie eleison ditiadakan. Setelah perarakan langsung mulai dengan doa pembukaan dst.
4. Setiap kali diadakan pemercikan air suci sebagai pengganti pernyataan tobat maka seruan tobat dan Kyrie eleison SELALU ditiadakan.

PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN (ATAS PENCERAHAN BP. DANIEL PANE):

Bagus …. komplit!!!!!!

PENCERAHAN DARI PASTOR BERNARD RAHAWARIN PR:

jawaban no 4 dr pak Daniel juga berlaku untuk penggunaan pericikan air (sbg simbol tobat) dalam ritus Misa pada umumnya (bdk TPE 2005, hal. 21).

Posted in 2. Minggu Palma | Leave a Comment »