LINGKARAN TAHUN LITURGI ADA TAHUN A,B,C
Posted by liturgiekaristi on March 11, 2011
Pertanyaan umat :
Kenapa dalam lingkaran tahun
Liturgi kita ada tahun A, B dan C…mengapa ada tiga tahun yang berbeda dengan bacaan yang berbeda, apa tujuannya?
PENCERAHAN DARI Teresa Subaryani Dhs
Liturgi Sabda merupakan saat umat Katolik mendengarkan Sabda Allah. Sabda Allah ini tentunya dai KS. Pembagian tahun A, B, dan C merupakan pembagian untuk bacaan pada misa hari minggu, sedangkan untuk misa harian dibagi menjadi tahun I dan II (ganjil dan genap). Pada tahun A, bacaan Injil diambil dari Injil Matius. Tahun B bacaan Injil mengambil dari Injil Markus. Tahun C bacaan Injil-nya diambil dari Injil Lukas. Injil Yohanes mendapat perlakuan khusus. Bacaan dari Injil Yohanes ini setiap tahunnya dibacakan pada hari-hari minggu Adven dan selama Paskah. Juga menyempil pada minggu-minggu di Tahun B.
Tujuan pembagian ini adalah agar bacaan lebih terarah untuk umat.
Jadi kalau kita mengikuti misa setiap hari selama tiga tahun berturut-turut, kita telah membaca mendengarkan seluruh isi KS.
Satu tahun liturgi (baik A,B, atau C) dibagi menurut pesta dan perayaan liturgi Gereja. Kalau warna liturgi (seperti telah dibahas di topik sebelumnya) mengikuti pada pesta dan perayaan liturgi yang sedang berlangsung, jadi berlaku setiap tahun.
Tahun A, B, dan C yang dibahas di sini adalah pembagian untuk bacaan dalam Ekaristi yang berbeda setiap tahunnya.
PENCERAHAN DARI Daniel Pane
Sebenarnya tidak benar-benar selesai dibaca pun sudah diusahakan demikian. Pembagian tahun A, B, C hanya berlaku untuk hari Minggu sementara untuk hari-hari biasa polanya adalah tahun I dan II (walaupun yang berbeda hanya bacaan pertama dan mazmurnya, sementara Injilnya sama). Di luar itu pada hari-hari raya dan pesta di luar hari Minggu kerap terjadi bacaan-bacaan sama untuk setiap tahunnya.
Berikut ini adalah data statistiknya yang disediakan oleh Romo Felix Just. SJ:
http://catholic-resources.org/Lectionary/Statistics.htm
PENCERAHAN DARI PASTOR Sam Gulô
Di isinilah kelebihan Gereja Katolik: dlm 3 thn hampir seluruh isi PL dan PB dibacakan dan direnungkan. Mknya kotbah pr Romo stiap hari minggu, memiliki tema trtntu dan tdk menabrak sana menabrak sini. Umat yg tdk mngetahui hal hal ini, biasanya mengeluh, kotbah para Romo lurus2 saja, jk dibangingkan kotbah di Gereja Tetangga yg bisa merangkai langit dan bumi. Kita tdk demikian. Jk umat secara rutin mengikuti Misa / Ibadat setiap hari Minggu mk mrk telah mendengar dan merenungkan hampir seluruh isi alkitab.
PENCERAHAN DARI PASTOR Christianus Hendrik
Sekedar menegaskan dan melengkapi jawaban2 sebelumnya. Memang kalau orang cukup rajin ‘mendengarkan sabda Tuhan dalam perayaan Ekaristi” termasuk misa harian, dalam kurun waktu 3 tahun setelah melewati tahun A, B, dan C liturgi gereja, dia akan ‘selesai’ membaca hampir seluruh isi Kitab Suci.
Jadi memang bacaan liturgi disusun sedemikian rupa, dikemas dalam lingkaran Liturgi yang utuh yang memaparkan sejarah keselamatan dan penyelamatan manusia sejak kisah penciptaan dalam Kejadian sampai Wahyu. Bukan hanya itu, dalam lingkaran Liturgi kita juga secara menyeluruh dipaparkan Kisah penebusan Kristus sejak kedatangan Yohanes yang mempersiapkan kelahiran Juruselamat sampai wafat dan kebangkitanNya. Tidak ada ‘liturgi’ selengkap Liturgi dalam Gereja Katolik yang merangkum tiga masa sekaligus: Masa lampau – Wafat Kristus kita maklumkan; masa kini – KebangkitanNya kita muliakan; masa depan – KEdatanganNya kita rindukan.
Kalender bacaan Liturgi yang dibuat sedemikian rupa membantu juga-secara minimalis- umat beriman untuk setidaknya memperoleh kesempatan “mendengarkan sabda” (bukan membaca Kitab Suci) di Gereja secara teratur dan lengkap sepanjang tiga tahun liturgi. Bukan hanya itu, sebenarnya bersumber dari bacaan2 Liturgi Ekaristi, juga mengalir dalam doa2 harian dan bacaan rohani harian para biarawan dan biarawati yang saling bersinergi dengan liturgi sepanjang tahun, menjadikan hari2 dan jam2 doa mereka semakin indah dan teratur dalam saling keterkaitan satu sama lain….
Makanya….rajin2 ke Gereja ya, untuk mendengarkan sabda Tuhan, biar setidaknya pernah minimal 1 kali tamat membaca Kitab Suci nya…tentu yang sisanya harus dilengkapi sendiri dengan membaca secara rutin di rumah secara pribadi.
Setelah tiga tahun berjalan melewati tahun A, B, dan C; bacaan Liturgi akan kembali mengulang lagi dari awal dengan penyesuaian peringatan, pesta dan Hari raya Orang Kudus dan Hari raya Gereja yang dirayakan menurut tanggal dan hari yang berbeda. Walaupun mengulang, lihatlah kemudian bahwa pembahasan dan refleksi tentang Kitab Suci dalam Liturgi Gereja selalu baru dan tidak pernah mengulang….itulah kekayaan Sabda Allah yang nyata, yang tidak pernah usang dan selalu baru setiap hari sepanjang masa.
Leave a comment