PUTRA ALTAR – Penataan salib di meja pada Misa di rumah umat
Posted by liturgiekaristi on March 9, 2011
Topik :
Di page ini, ada pertanyaan dari seorang PUTRA ALTAR ” untuk penataan altar…Jika tidak ada salib di altar, misalnya seperti misa di rumah umat, salib kecil yang diletakkan di meja sebaiknya menghadap kemana…?makasiih yaaa untuk jawabannya.. :)gbu.
SEBAGIAN PENDAPAT UMAT :
Gregz Yoy
Seperti yg biasa saya lihat,, salib tersebut menghadap umat…
Tetapi jika pertanyaannya adalah sebaiknya, saya juga tidak tahu…
Misdinar Santa Maria Kartasura
Kalau kami dibiasakan Salib tersebut menghadap ke Imam. Sama seperti Salib yang ada di Piala, Puryficatorium, Patena, dan Juga Pala …. semuanya menghadap ke Imam. Klo kita pas menatanya ya menghadap ke kita eh … kita menghadap ke Salib … apalagi ada Korpus -nya … semoga aja bener deh kebiasaan kami …
Teresa Subaryani Dhs
Bila tidak ada salib yang di dinding, dan hanya ada satu salib. Salib diletakkan dengan corpus menghadap umat. Setau saya, kalau ada salib di dinding pun, harusnya di altar ada salib kecil yang menghadap ke imam. Berhubung tanda salib itu biasanya terukir di altar (di tempat menaruh relikui), maka tidak terlihat.
Hailey Goitom Umino Chikara
sifat tradisionalisme versus sifat liberalisme….huhuhu….nampaknya kedua-dua sifat tersebut saling brlawanan antara satu sama lain dlm diskusi ini…hmm…namun apa2 posisi salib itu xpenting, asalkan realitas sejati, yakni tumpuan umat semasa Misa trtuju kepada kehadiran sejatiNya saat Konsekrasio…moga2 kita semua akan lebih sensitif akan perkara ini…krna sngguh, prkara itu makin hilang dari hati umat dewasa ini…~
Agustinus Dwie Susanto
diparoki kami malah ada 3 salib, 1 didinding menghadap umat, 1 dialtar menghadap imam, 1 dibawa misdinar pas perarakan n ditaruh dekat panti imam, apakah salah atau betul… mhn saran juga
PENCERAHAN2 :
Daniel Pane
Sebaiknya hanya ada satu salib dan salib itu menghadap Imam (jangan menghadap umat). Imam lah yang lebih memerlukan Salib agar ia dapat mengarahkan pikirannya pada Kristus. Sebaiknya tidak ada 2 salib karena mengaburkan fokus dalam Liturgi, dan membuat orientasi jadi tidak jelas (pemaknaannya hanya ada satu Kurban, jadi simbolnya satu saja).
Dulu Salib di buat menghadap umat karena dulu Imam dan umat menghadap ke arah yang sama. Maka, jika Imam dan umat saling berhadapan maka Salibnya harus menghadap Imam.
@Hailey:Penataan posisi Salib itu penting karena akan membantu umat menghayati kehadiran real dalam Ekaristi. Kalau alat bantunya tidak beres susah mengajarnya dan akhirnya makin hilanglah kesadaran itu:D
Praktek yang nyata di Basilika Santo Petrus di Vatikan (juga kalau Misa di Lateran), tidak ada salib besar yang menghadap umat. Di Basilika Salibnya hanya ada satu, yang diletakkan di Altar dan corpus nya menghadap selebran. Jadi maksud Pastor Joseph Ratzinger jelas salib memang sebaiknya hanya satu saja dan menghadap ke arah Imam. Rasanya pendapat… See More ini juga didukung oleh Msgr. Guido Marini (ceremoniarius Liturgi kepausan) dan kalau mau menyebut nama Romo lain, Romo Uwe Lang yang menulis buku “Turning Toward the Lord” bisa dijadikan acuan.
Pastor Yohanes Samiran
Dalam pedoman liturgi rasanya cukup jelas.
a. Salib (meja) altar – corpusnya ke arah imam.
b. Salib pancang sama fungsinya dengan salib dinding altar, tentu menghadap umat.
Leave a comment