KAMIS PUTIH – KENAPA MONSTRANS TIDAK DIARAK?
Posted by liturgiekaristi on March 8, 2011
Pertanyaan umat:
Dalam perarakan Kamis Putih bukan sibori, kalo nggak salah dulu yang diarak “Monstrans”.Tapi mengapa yang saya lihat seringnya monstrans dipakai untuk misa penyembuhan..?Upacara Kamis Putih mengapa “Monstrans” tidak diarak…?
PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ:
Monstrans … dari bahasa Latin artinya menunjukkan; maka sebenarnya itu dipakai untuk upacara Adorasi atau Salve.
Tetapi pada Hari Kamis Putih sebenarnya kita mengadakan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus yang akan dipindah tempatkan … maka yang pas memang sibori.
Tetapi kalau tidak ada pemindahan sakramen, dan Sakramen Mahakudus mau ditahtakan di altar untuk sembah sujud, maka memang yang dipakai adalah mostrans.
Misa penyembuhan menggunakan monstrans karena setelah Misa dilanjutkan dengan Adorasi Sakramen Mahakudus, maka Sakramen ditahtakan dengan mosntrans … dan setelah hampir selesai adorasi memang akan ditutup dengan pemberkatan dengan sakramen Mahakudus.
Untuk informasi lebih lengkap silahkan browsing “adorasi sakramen Mahakudus”
PENCERAHAN DARI BP. Agus Syawal Yudhistira
Aturan Liturgi secara spesifik MELARANG eksposisi Sakramen menggunakan Monstrans (Ostensorium) pada tuguran Kamis Putih (Lihat “PASCHALES SOLEMNITATIS”, Kongregasi Ibadat Suci 1988, no. 55).
Mengenai Adorasi Sakramen Mahakudus dalam wujud Eksposisi, ada dua pilihan (lihat “EUCHARISTIAE SACRAMENTUM”, Kongregasi Ibadat Suci 1973):
Meriah/Agung/Solemn, digunakan Monstrans.
Sederhana, digunakan Sibori/Pixis…. See More
Maka jika Sakramen Mahakudus diarak menggunakan Sibori, penghormatan yang diberikan tetap sama.
Leave a comment