Berapa kali x berapa, misdinar mendupai romo dan umat
Posted by liturgiekaristi on June 22, 2011
Pertanyaan umat :
Mau tanya nih , sebenarnya waktu misdinar ngedupain romo dan umat tuh berapa kali berapa ya ? Terima kasih
“ductus simplex” dilakukan untuk mendupai Altar, yaitu selagi mengelilingi Altar, pedupaan diayun sekali setiap kali.
“ductus duplex” dilakukan dengan “2 ayunan”
Dilakukan dengan “pedupaan diangkat sampai posisi tinggi yang sesuai, diayun 2x, lalu diturunkan.”
untuk imam, umat, sakramen, dilakukan 3x “ductus duplex.”
untuk gambar-gambar kudus misalnya, 2x “ductus duplex.”
untuk altar dilakukan “ductus simplex” sambil mengelilingi altar.
Istilah teknisnya, ke romo itu “Tribus ductibus”, yang berarti 3 kali “ductus”, masing-masing ductus terdiri dari “2 kali ictus”
Baik imam, maupun umat, PUMR 277 mengatakan didupai dengan “Tribus ductibus.” Jadi tidak dibedakan untuk umat 3 kali “ictus” sementara ke pada imam 3 kali “ductus.”
PUMR 277: “Pedupaan diayunkan tiga kali (tribus ductibus) untuk penghormatan…: (a) Sakramen Mahakudus, relikui salib suci dan patung Tuhan yang dipajang untuk dihormati secara publik; (b) bahan persembahan; (c) salib altar, Kitab injil, lilin paskah, imam dan jemaat.”
TPE 2005 masih membedakan, silahkan dibaca di PUMR yang menyertai setiap TPE
Yang benar, imam, umat didupai secara sama.
Sekali lagi kembali pada dokumen PEDOMAN UMUM MISALE ROMAWI nomor 277:
“Sesudah mengisi pedupaan, imam memberkatinya dengan membuat tanda salib di atasnya, tanpa mengatakan apa-apa.
…
Sebelum dan sesudah pendupaan, petugas membungkuk khidmat ke arah orang atau barang yang didupai, kecuali dalam pendupaan altar dan bahan persembahan untuk Ekaristi.
Pendupaan dilaksanakan dengan mengayunkan pedupaan ke depan dan ke belakang..
Pedupaan diayunkan tiga kali (tribus ductibus) untuk penghormatan: (a) Sakramen Mahakudus, relikui salib suci dan patung Tuhan yang dipajang untuk dihormati secara publik; (b) bahan persembahan; (c) salib altar, Kitab injil, lilin paskah, imam dan jemaat.
Pedupaan diayunkan dua kali (duobus ductibus) untuk penghormatan: relikui dan patung orang kudus yang dipajang untuk dihormati secara publik. Semua ini didupai hanya pada awal perayaan Ekaristi sesudah pendupaan altar.
Altar didupai dengan serangkaian ayunan tunggal (singulis ictibus) sebagai berikut :
a. Kalau altar berdiri sendiri, imam mendupai altar sambil mengelilinginya.
b. Kalau altar melekat pada dinding, maka imam mendupai sambil berjalan ke sisi kanan lalu ke sisi kirinya.
Kalau ada salib di atas atau di dekat altar, maka salib itu didupai sebelum altar. Atau, imam mendupai salib pada saat ia melintas di depannya.
Sebelum mendupai salib dan altar, imam mendupai bahan persembahan dengan mengayunkan pedupaan tiga kali atau dengan membuat tanda salib dengan pedupaan di atas bahan persembahan.”
setuju dgn om @Agus Syawal, pokok acuan ada dlm PUMR…klo melihat PUMR 277, jelas skali pedupaan dilakukan dgn cara tribus ductibus untuk penghormatan:
– Sakramen Mahakudus, relikui salib suci dan patung Tuhan yang dipajang untuk dihormati secara publik;
– Bahan persembahan;
– salib altar, Kitab injil, lilin paskah, imam dan jemaat.”
Leave a comment