BEBERAPA CATATAN PRAKTIS PASTORAL
Posted by liturgiekaristi on April 20, 2011
Beberapa Catatan Praktis Pastoral
1. Prosesi palma ada tiga kemungkinan yang hendaknya diterapkan secara bijaksana, yaitu: prosesi meriah dari luar gereja; prosesi meriah tetapi di dalam gereja; perarakan masuk biasa dengan pemberkatan daun palma serta nyanyian pujipujian bersama (bdk. Perayaan Paskah dan Persiapannya [PPP] no. 2930).
2. Dalam Kisah Sengsara, peran Kristus dibawakan oleh yang tertahbis (PPP no. 33).
3. Waktu yang paling tepat untuk pengumpulan hasil kegiatan APP ialah pada perarakan Persembahan dalam Misa Perjamuan Tuhan, Kamis Putih (PPP np. 52).
4. Dari pengalaman dan evaluasi selama ini, dramatisasi Sengsara Tuhan oleh kelompok orang muda Katolik lebih cocok diadakan di luar Upacara Jumat Agung, misalnya pada jam pagi sehingga Upacara Jumat Agung pada sore hari lebih khusus dengan pemeran tiga orang seperti biasanya (bdk PPP no. 72).
5. Perayaan Malam Paskah tidak boleh diadakan sebelum matahari terbenam…peraturan ini harus ditepati secara ketat. Jadi, Upacara Cahaya secara simbolik menjadi sangat nyata ketika di tengah kegelapan malam (PPP no. 78).
6. Struktur dan urutan perayaan Malam Paskah tidak boleh diubah atas kehendak sendiri (PPP no. 81).
7. Misa Minggu Paskah harus dirayakan dengan meriah. Ritus pertobatan diganti dengan pemercikan air yang diberkati pada Malam Paskah (PPP no. 97).
Majalah LITURGI: Vol. 22, No. 2, Maret April 2011
Leave a comment